SINYALBEKASI.COM.- Sering disalahpahami, seorang wanita pekerja malam berinisial S (24) membagikan kisahnya yang jarang diketahui publik. Dalam pengakuannya, S menegaskan bahwa dirinya bekerja bukan untuk menjual tubuh, melainkan hanya sebatas menemani pria ngobrol disertai ngopi demi mendapatkan uang tip.
"Orang-orang langsung menilai negatif begitu tahu saya kerja malam. Padahal saya tidak pernah mau diajak macam-macam," ujar S saat ditemui di sebuah kafe di kawasan Bekasi.
S mengaku mulai bekerja malam sejak dua tahun setengah lalu karena terdesak kebutuhan ekonomi. Ia bekerja di sebuah tempat hiburan sebatas untuk menemani ngobrol di mana tamu-tamu yang datang bisa memintanya duduk menemani, mendengarkan cerita mereka, atau sekadar menjadi teman minum.
"Tidak semua tamu datang untuk cari yang aneh-aneh. Banyak dari mereka hanya kesepian, butuh teman bicara. Dari situlah saya dapat tip. Itu saja, tidak lebih," jelasnya.
Namun, S tidak menampik bahwa ia sering mendapat ajakan tak senonoh dari tamu yang datang.
"Kalau ada yang ngajak lebih, saya tolak. Kadang mereka marah, kadang mereka paham. Saya pasang batasan dari awal," katanya dengan tegas.
Menurutnya, pekerjaan ini memang penuh risiko, terutama terhadap stigma masyarakat
"Kami sering disamaratakan. Padahal tidak semua dari kami menjual diri. Saya tetap punya prinsip dan batasan," tutur S.
Kisah S menggambarkan realitas kompleks di balik dunia malam, di mana tidak semua yang terlihat buruk benar-benar demikian. Ia berharap, masyarakat bisa lebih bijak dan memahami untuk tidak memandang sebelah mata.
(Unt)