SINYALBEKASI.COM - Jakarta, 4 Oktober 2025* — Merokok masih menjadi salah satu penyebab utama berbagai penyakit kronis dan kematian di Indonesia. Meskipun kampanye anti-rokok terus digencarkan, jutaan orang tetap menjadi perokok aktif, bahkan banyak di antaranya mulai sejak usia remaja.
Menurut data Kementerian Kesehatan RI, sekitar 70 juta penduduk Indonesia adalah perokok aktif, dan lebih dari 200.000 orang meninggal setiap tahunnya akibat penyakit terkait rokok. Bahaya merokok tidak hanya mengintai perokok aktif, tetapi juga perokok pasif yang menghirup asap rokok secara tidak langsung.
**Dampak Kesehatan yang Serius**
Merokok diketahui menjadi pemicu utama penyakit jantung koroner, stroke, kanker paru-paru, bronkitis kronis, hingga gangguan kesuburan. Kandungan zat berbahaya seperti nikotin, tar, dan karbon monoksida dalam rokok dapat merusak organ vital dalam tubuh secara perlahan.
"Setiap hisapan rokok mengandung lebih dari 7.000 bahan kimia, dan 70 di antaranya terbukti bersifat karsinogenik," ujar dr. Andika Wirawan, Sp.P, dokter spesialis paru. "Efek jangka panjang dari merokok bisa sangat fatal, bahkan bagi orang-orang yang tidak pernah merokok tapi tinggal di lingkungan perokok."
**Ancaman pada Generasi Muda**
Lebih mengkhawatirkan lagi, tren merokok di kalangan remaja menunjukkan peningkatan. Iklan terselubung, kemasan yang menarik, serta pengaruh pergaulan membuat banyak anak muda tergoda untuk mencoba rokok, termasuk rokok elektrik (vape) yang kerap dianggap lebih aman padahal tetap berisiko.
Pemerintah dan lembaga swadaya masyarakat terus mendorong peningkatan edukasi bahaya merokok melalui kampanye publik, pembatasan iklan, dan perluasan area bebas rokok.
**Kesimpulan**
Bahaya merokok bukanlah isu sepele. Upaya menghentikan kebiasaan merokok perlu dimulai dari kesadaran pribadi serta dukungan lingkungan sekitar. Menghindari rokok adalah investasi jangka panjang bagi kesehatan diri dan keluarga.
(Un)