Top ads

Tanggul di Pondok Ungu Permai Dikeluhkan Warga, Dinilai Terlalu Tinggi dan Berisiko Merusak Kendaraan

15 Juni 2025, 16:50 WIB Last Updated 2025-06-15T09:50:22Z
Deskripsi Gambar
Deskripsi Gambar


SINYALBEKASI.COM
– Pembangunan tanggul atau polisi tidur di kawasan Perumahan Pondok Ungu Permai RT 11 RW 12, Kelurahan Kali Abang Tengah, Kecamatan Bekasi Utara, menuai keluhan dari warga dan pengguna jalan. Struktur tanggul yang dinilai terlalu tinggi disebut membahayakan kendaraan, khususnya mobil berjenis sedan.


Pantauan di lokasi menunjukkan bahwa tanggul tersebut dibangun melintang di salah satu ruas jalan lingkungan dan dinilai tidak sesuai dengan standar ketinggian yang seharusnya. Akibatnya, sejumlah kendaraan mengalami benturan pada bagian bawah bodi saat melintas.


“Tanggulnya terlalu tinggi. Mobil saya sampai mentok bagian bawahnya. Ini bisa merusak kendaraan,” ujar salah seorang warga yang enggan disebutkan namanya, Minggu (15/6/2025).


Keluhan senada disampaikan oleh pengguna jalan lainnya. Mereka menilai pembangunan tanggul tersebut tidak memperhitungkan aspek keselamatan dan kenyamanan pengendara.


“Kami tidak menolak adanya tanggul, tapi bentuk dan ukurannya harus sesuai. Jangan sampai justru menyebabkan kecelakaan atau kerusakan kendaraan,” kata salah satu pengendara yang melintas.


Sementara itu, seorang pedagang nasi yang berjualan di sekitar lokasi menjelaskan bahwa tanggul dibangun sekitar satu bulan yang lalu. Ia menyebutkan, selain berfungsi untuk memperlambat laju kendaraan, tanggul juga dimaksudkan sebagai penghalang agar air tidak masuk ke area permukiman yang kerap terdampak banjir.


“Katanya sih buat cegah air masuk, soalnya di sini sering banjir,” ujarnya.


Hingga berita ini diturunkan, belum ada tanggapan resmi dari pihak kelurahan maupun instansi terkait mengenai keluhan tersebut. Namun demikian, warga berinisiatif mencari solusi sendiri.


Ketua RT 11, Wahyudi, menyampaikan bahwa warga berencana mengadakan musyawarah untuk membahas perbaikan tanggul tersebut. Ia mengatakan bahwa warga akan melakukan urunan atau patungan untuk membeli semen, dan meratakan kembali ketinggian tanggul agar lebih aman bagi kendaraan.


“Kami akan musyawarah. Warga sepakat untuk patungan beli semen dan memperbaiki tanggul agar tidak terlalu tinggi. Tujuannya supaya tidak merusak bagian bawah mobil, terutama sedan,” ungkap Wahyudi.


Warga berharap, ke depan setiap pembangunan fasilitas di lingkungan permukiman dapat dilakukan dengan perencanaan matang serta mengikuti standar teknis yang berlaku, agar manfaatnya tidak menimbulkan risiko baru bagi masyarakat.


(Red)

Komentar

Tampilkan

Terkini